GONDOKAN, atau gondok, begitu orang kerap menyebut kondisi membesarnya area leher sehingga bentuknya mirip balon. Kondisi tersebut kerap menyebabkan penderitanya minder karena bentuk leher yang tidak lagi sempurna.
Namun, masalah penampilan bukan satu-satunya alasan gangguan tersebut perlu diwaspadai. Lebih dari itu, gondok bisa jadi merupakan tanda ada yang tidak beres dengan kelenjar tiroid.
Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Penyakit Dalam FKUI dr Imam Subekti SpPD menjelaskan kelenjar tiroid adalah sebuah organ kecil berbentuk seperti kupu-kupu.
Letaknya di pangkal leher, tepatnya di depan saluran tenggorok di bawah jakun. Tugas utamanya mengumpulkan zat iodium dari darah untuk diproduksi menjadi hormon tiroid.
“Hormon tiroid sangat penting karena perannya memungkinkan semua organ dan jaringan tubuh dapat berfungsi optimal,“ ujar Imam pada seminar peringatan Hari Tiroid Internasional di Jakarta, pekan lalu.
Ketika kelenjar tiroid terganggu, produksi hormon tiroid juga terganggu. Produksinya bisa berkurang (hipotiroidisme) atau justru berlebihan (hipertiroidisme). Keduanya menyebabkan kelenjar tiroid membesar, muncul sebagai gondok.
Gondok yang dalam dunia medis disebut goiter bisa menimpa baik laki-laki maupun perempuan. Namun jika dibandingkan dengan laki-laki, perempuan memiliki risiko 5-8 kali lebih besar, terlebih perempuan hamil.
Saat ini, di dunia diperkirakan ada 300 juta orang menderita gangguan kelenjar tiroid. Namun, lebih dari separuhnya tidak menyadari kondisi mereka. Pasalnya, gejala awal kerap tidak disadari atau disangka sebagai tanda penyakit lain. Di Indonesia belum ada data pasti. “Sebagai gambaran, di RSCM setiap bulan ada 300-an pasien datang dengan keluhan itu dan sekitar 80% perempuan,“ imbuh Imam.
Penyebab pembesaran kelenjar tiroid ada beberapa macam. Yang paling sering ialah kekurangan iodium. Kekurangan iodium menyebabkan kadar hormon tiroid dalam tubuh kurang.
Kelenjar hipofisis dalam otak akan mendeteksi kekurangan itu dan memberi sinyal pada kelenjar tiroid agar meningkatkan produksinya dengan melepas hormon thyroid stimulating hormone (TSH) terusmenerus. Rangsangan TSH yang berlebihan itulah yang mengakibatkan ukuran kelenjar tiroid membesar.
Selain kekurangan iodium, penyebab tersering berikutnya ialah proses autoimun yang disebut tiroiditis hashimoto. Pada kondisi itu sistem kekebalan tubuh merusak kelenjar tiroid. Akibatnya, kemampuan memproduksi hormon tiroid makin berkurang.
Kelenjar hipofisis di otak mendeteksi dan menyekresikan lebih banyak TSH untuk menstimulasi kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid. Stimulasi berlebihan menyebabkan kelenjar tiroid membesar.
Penyebab gondok lainnya ialah penyakit graves. Pada penyakit itu, sistem kekebalan tubuh menghasilkan protein yang disebut thyroid stimulating immunoglobulin (TSI).
Seperti TSH, TSI merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid sehingga jumlahnya terlalu banyak (hipertiroidisme).
Rangsangan TSI yang terjadi terus-menerus menyebabkan kelenjar tiroid membesar. Karena itu, graves menyebabkan gondok dan hipertiroidisme.
Selain tiga penyebab tersebut, ada lagi penyebab gondok lainnya yang tidak terlalu sering. Beberapa di antaranya kerusakan genetik, trauma atau infeksi tiroid, dan tumor.
Sesuai penyebab
Mengingat beragamnya penyebab gondok, penegak an diagnosis dan kepastian jenis penyebabnya menjadi penting. Langkah pertama adalah mengetes fungsi tiroid untuk memastikan apakah terjadi hipotiroidisme atau hipertiroidisme. Tes selanjutnya akan bergantung pada hasil tes itu.
Ketika penyebab sudah dipastikan, pengobatan perlu segera dilakukan. Pada kasus hipotiroidisme yang disebabkan defisiensi iodium, pe ngo batan dilakukan dengan suplementasi iodium. Pada kasus tiroiditis hashimoto, pengobatannya dengan suplementasi hormon tiroid dalam bentuk pil harian.
“Pengobatan hipotiroid dapat berlangsung seumur hidup. Memang terdengar menyeramkan, tetapi dengan mengontrol penyakit dan mematuhi aturan pengobatan, penderita akan secara permanen terbebas dari gejala,“ kata Imam.
Pada gondok akibat hipertiroidisme, pengobatannya lebih kompleks. Meliputi, pemberian obat antitiroid, terapi radiasi dengan yodium radioaktif untuk menghancurkan sel tiroid, dan operasi pengangkatan sebagian kelenjar tiroid.
Pada gondok yang sudah terlalu besar, operasi perlu dilakukan. “Operasi diperlukan ketika kelenjar telah terlalu besar sehingga menekan struktur lain dalam leher,“ tandas Imam. (H-2) eni@mediaindonesia.com
Sumber: Media Indonesia