Kebanyakan dari kita makan dan minum untuk menghilangkan rasa lapar ataupun memuaskan selera. Hanya sedikit yang sadar bahwa sebenarnya makanan yang masuk ke dalam tubuh kita memegang peranan penting dalam pemeliharaan kesehatan. Bahkan lebih sedikit lagi yang menyadari bahwa dengan mengkonsumsi makanan tertentu berarti kita mempersiapkan diri untuk melawan berbagai macam kuman penyakit.
Berikut ini adalah beberapa macam nutrisi yang memiliki peranan dalam pembentukan daya tahan tubuh yang optimal:
Probiotika
Mikroorganisme dalam usus ( mikroflora intestinal ) mempengaruhi perkembangan dan fungsi sistem imun secara signifikan. Probiotika adalah mikroorganisme aktif, misalnya lactobacillus atau bifidobacterium, yang apabila dikonsumsi dalam jumlah adequat, dapat membawa perubahan positif bagi mikroflora intestinal.
Probiotik menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan menjaga keutuhan jumlah mikroflora dalam saluran pencernaan. Probiotik yang tentunya tahan terhadap asam lambung dan cairan empedu, sehingga bisa mencapai usus dalam keadaan hidup, mempunyai kemampuan sebagai berikut:
- Menstimulasi proliferasi (penebalan) sel epithel saluran pencernaan sehingga kuman tidak bisa leluasa masuk ke peredaran darah.
- Mengaktifkan proliferasi (pembelahan) sel imun.
- Melancarkan aktivasi limfosit B.
- Merangsang pembentukan antibodi (immunoglobulin A).
- Mengatasi intoleransi terhadap laktosa.
- Mencegah baik diare maupun sembelit.
Dadih, susu fermentasi asal Sumatra Barat merupakan makanan bersifat probiotis asli Indonesia, contoh lainnya adalah yoghurt, yakult, keju dan juga tempe atau tahu.
Dalam keadaan sakit, stres atau dikarenakan lingkungan yang kurang bersih, atau juga pada waktu pengobatan dengan antibiotika, maka keseimbangan populasi mikroflora intestinal dapat saja terganggu, walaupun kita selalu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. Untuk itu kita perlu mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung probiotik.
Ada dua jenis bentuk produk probiotis, pertama yang probiotiknya sebagai bahan baku utama (misalnya yakult), kedua probiotik sebagai salah satu bahan baku (misalnya yoghurt, kefir, tempe, tahu dll).
Menurut Prof.Dr.dr. I Dewa Nyoman Wibawa, guru besar gastroentero-hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, ada lima kriteria mikroorganisme yang dapat disebut probiotik, yaitu:
- Harus diisolasi dari spesies yang sama seperti yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
- Harus memiliki efek menguntungkan yang sudah teruji bagi tubuh manusia.
- Harus non pathogen (tidak menimbulkan penyakit).
- Harus dapat bertahan ketika melalui saluran pencernaan.
- Harus dapat bertahan hidup dalam proses penyimpanan yang lama.
Prebiotik
Kalau probiotik adalah bakteri itu sendiri, maka prebiotik adalah substrat yang berfungsi sebagai “makanan“ bagi probiotik. Prebiotik berperan meningkatkan jumlah probiotik dalam mikroflora intestinal.
Prebiotik (misalnya rafinosa, stakhiosa, galakto-oligosaccharida, frukto-oligosaccharida dan inulin) tidak dapat dicerna manusia, sehingga dapat mencapai usus dan mendukung pertumbuhan bakteri baik. Karena bakteri jahat tidak menyukai nutrisi ini, jumlahnya semakin berkurang dan jumlah bakteri baik kemudian mendominasi populasi bakteri usus.
Synbiotik
Synbiotik merupakan kombinasi antara probiotik dan prebiotik dalam satu sediaan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan. Untuk menyikapi menjamurnya produk-produk probiotik yang mengklaim sebagai produk terbaik, sudah sebaiknya kita juga kritis. Perlu diingat bahwa produk probiotik/prebiotik merupakan makanan/minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan secara umum, sehingga tidak untuk dilihat sebagai suatu obat yang berkhasiat secara spesifik untuk melawan penyakit tertentu.
Kita harus tetap memegang prinsip lebih baik mencegah suatu penyakit daripada mengobati, sempurnakan pola makan kita dengan nutrisi seimbang. Lebih banyak mengkonsumsi sayuran, biji-bijian / kacang kacangan serta tentunya tahu dan tempe yang merupakan ciri khas makanan tradisional Indonesia.