Kurangi Suplemen Antioksidan! Beralihlah ke Sayur-sayuran!

Studi yang dipublikasi dalam jurnal Science Translational Medicine menemukan, antioksidan justru dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan tumor yang berpotensi menjadi kanker. Mereka melakukan percobaan pada efek antioksidan dalam vitamin E dan obat yang disebut N-asetilsistein (NAC). NAC merupakan obat yang biasa digunakan pada pasien penyakit pernapasan obstruktif kronis untuk membantu bernapas.

Pengujian pada tikus menunjukkan, keberadaan antioksidan menyebabkan peningkatan kecepatan pertumbuhan tumor tiga kali lipatnya. Bahkan tim peneliti juga menemukan, tikus cenderung mati dua kali lebih cepat. Semakin banyak antioksidan diberikan pada tikus, semakin cepat mereka mati.

Sebenarnya antioksidan secara alami ditemukan pada sayur-sayuran yang ada di sekitar kita. Mungkin kebanyakan masyarakat malas mengolah sehingga mengharapkan berbagai suplemen untuk menunjang kebutuhan antioksidan mereka.

Terdapat lebih dari empat ribu unsur dalam sayur yang berfungsi sebagai antioksidan. Namun, sayur yang memiliki Oxygen Radical Absorbence Capacity atau ORAC lebih tinggi, membuat tubuh kita lebih banyak menyerap anti-oksidannya. Perlu diingat bahwa sayuran-sayuran ini juga harus dimasak secara benar agar antioksidannya tidak hilang. Di bawah ini kami sajikan beberapa sayuran dengan ORAC yang lebih tinggi berikut dengan cara pengolahannya.

1. Bayam

Bayam mengandung lutein tinggi yang berfungsi memberi warna atau pigmen pada makula mata. Tanpa lutein, mata tidak dapat menangkap warna yang dipantulkan dari cahaya pada benda yang dilihat. Lutein melindungi retina mata dari paparan sinar matahari dan radikal bebas yang dapat merusak mata.

Agar manfaat antioksidan pada bayam berfungsi optimal pada tubuh, sebaiknya buat tumisan atau sayur bening. Untuk menumis bayam, gunakan minyak zaitun.

2. Bawang putih

Kandungan sulfur pada bawang putih membuat aromanya cenderung menyengat yang juga memiliki fungsi melawan penyakit. Zat sulfur pada bawang putih bisa mengendalikan tekanan darah dan radikal bebas di dalam pembuluh darah yang dapat menyebabkan pembekuan darah. Bahkan antioksidan yang ada di dalam bawang putih juga dapat menghalau berbagai jamur dari dalam tubuh.

Cara paling tepat untuk menikmati semua manfaat bawang putih adalah dengan memanggangnya.

3. Tomat

Tomat bisa menekan banyak risiko gangguan kesehatan seperti gangguan mata, paru-paru, usus, payudara, hingga prostat. Kandungan antioksidan yang paling banyak ditemui dalam tomat adalah likopen, keluarga karotenoid dan betakaroten yang bertugas melindungi mata. Dalam tomat juga terdapat glutation yang membantu membentuk sistem pertahanan imunitas terbaik.

Khusus untuk tomat, cara menikmatinya adalah justru dengan menggorengnya. Manfaat likopen pada tomat akan lebih optimal jika sayuran ini dipanaskan menggunakan minyak. Mengapa? Karena likopen larut lemak sehingga dengan menambah minyak dalam pengolahannya akan memudahkan penyerapan. Pilihlah minyak zaitun atau bekatul agar kadar kolesterol tetap aman.

4. Wortel

Wortel kaya karotenoid yang dapat melindungi sel mata dari radikal bebas. Sayuran ini juga bisa melindungi tenggorokan, paru-paru, jantung, payudara, dan usus dari sel kanker.

Rebuslah wortel sebelum menikmatinya. Penelitian membuktikan, wortel yang direbus memiliki kandungan antioksidan tinggi dibanding yang mentah. Proses pemanasan wortel justru mengaktifkan rantai antioksidan.

5. Daun bawang

Sayuran beraroma kuat ini juga vitamin C. Dalam 1,8 ons daun bawang terdapat 2,18 mg vitamin C. Menurut National of Health Institute, Amerika Serikat, jumlah ini telah memenuhi 3,63 persen kebutuhan vitamin C satu hari. Kandungan antioksidan pada daun bawang tidak hanya disumbangkan dari vitamin C tapi juga vitamin B kompleks dan vitamin A. Rutin mengonsumsi daun bawang bisa melindungi tubuh dari gangguan pembuluh darah dan menjaga gula darah tetap stabil.

Cara mengolah daun bawang, seperti sayuran mengandung allium lainnya, adalah dengan segera masukkan ke dalam masakan lima menit setelah dipotong kecil. Tujuannya, agar semua bahan aktif dalam daun bawang tidak terbuang akibat teroksidasi. Pilih daun bawang berwarna hijau pekat dan batang putih.

6. Bok choy

Bok choy mengandung vitamin A, C, dan kalsium yang sangat tinggi. Dalam bok choy juga terdapat indole dan thiol yang merupakan enzim pembentuk antioksidan. Keduanya bersama sulfur dalam bok choy melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker usus, dan kanker ovarium. Indole dan thiol dalam bok choy membantu tubuh dalam proses metabolisme estrogen.

Jangan masak bok choy terlalu matang karena bisa menghancurkan indole dan thiol. Cukup masak hingga setengah matang dengan panas rendah agar antioksidan dan vitamin di dalam bok choy tetap terjaga.

7. Asparagus

Menurut National Cancer Institute di Amerika Serikat, asparagus adalah tumbuhan paling banyak mengandung glutation yang merupakan enzim pembentuk antioksidan. Bisa dipastikan asparagus ampuh melawan sel kanker.

Asparagus juga berkalori rendah. Per 150 gram asparagus hanya terdapat 20 kalori. Tak hanya itu, asparagus juga berkhasiat untuk saluran pencernaan. Di dalam sayuran ini terdapat salah satu bentuk karbohidrat bernama inulin. Sistem pencernaan tidak mengolah inulin, sehingga inulin menjadi bahan makanan bakteri baik di usus. Dengan begitu, bakteri baik berkembang biak dengan cepat. Dampaknya sistem kekebalan tubuh semakin kuat.

Asparagus bisa dikonsumsi dengan berbagai cara, kukus, rebus, panggang, bahkan dimakan mentah. Namun pastikan pucuknya tidak rusak karena di bagian inilah terdapat banyak asam folat yang mencegah dari gangguan kardiovaskular.

Sumber
Sumber

Komentar

%d bloggers like this: