Salah satu buah yang kaya akan antioksidan adalah blueberry. Banyak orang yang kemudian mengonsumsi buah ini secara terus menerus untuk mendapatkan manfaatnya. Padahal, masih banyak bahan makanan lain yang bisa memberikan manfaat antioksidan bagi tubuh.
Menurut Joe Vinson, PhD, analis kimia dari University of Scranton, makin bervariasi sumber antioksidan yang kita asup, makin besar keuntungan yang bisa dipetik. Makin banyak variasi bahan pangan, makin luas spektrum keuntungannya.
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini adalah 6 jenis antioksidan yang sangat baik untuk tubuh disertai dengan sumber asalnya. Pastikan ini ada di list belanja anda!
1. Asam ellagic
Senyawa yang banyak ditemukan dalam raspberry merah ini, bisa dikatakan sebagai salah satu pelawan kanker yang paling ampuh karena memiliki sifat antimutagenik. Senyawa Asam ellagic hanya menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel sehat, suatu proses yang bermanfaat dalam memerangi prostat, payudara, paru-paru, kanker kerongkongan dan kulit. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa asam ellagic dapat melawan penyakit jantung, mengurangi risiko cacat lahir dan mempercepat penyembuhan luka.
Sumber: Raspberry merah, delima, stroberi, blueberry dan kenari.
2. Proanthocyanidins
Antioksidan ini masih termasuk keluarga flavonoid yang memberikan warna merah dan biru pada buah, dan telah terbukti bermanfaat untuk memperkuat kapiler, memperbaiki penglihatan dalam gelap, mendukung integritas dinding pembuluh darah dan mencegah pembekuan darah. Proanthocyanidins dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, dan melindungi terhadap infeksi saluran kemih.
Sumber: Kismis, biji anggur, kulit buah anggur, bilberry, cranberry, kismis hitam, teh hijau, teh hitam, kulit kayu pinus, kakao.
3. Glutation
Glutation adalah molekul yang sangat kecil dan merupakan antioksidan yang paling penting karena berada di dalam sel. Molekul ini mampu menetralisir radikal bebas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu hati mengeluarkan racun dari tubuh. Glutation sering disebut “master antioksidan” karena berfungsi sebagai regulator dan regenerator dari kekebalan sel dan agen detoksifikasi yang paling berharga dalam tubuh manusia.
Sumber: Susu kambing, whey protein, asparagus, alpukat, peterseli, brokoli.
4. Polyphenol
Mikronutrien ini mewakili kelompok besar antioksidan yang termasuk flavonoid dan anthocyanidins. Menurut sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition, senyawa ini telah terbukti mencegah kondisi degeneratif, termasuk kanker dan penyakit kardiovaskular dan neurodegeneratif.
Sumber: Stroberi, teh hijau, teh hitam, kulit anggur, anggur merah, bawang, brokoli, sayuran hijau, apel, blueberry, kakao (buah-buahan dan sayuran semua sebagian mengandung beberapa polifenol)
5. Vitamin E
Bentuk yang paling populer dari vitamin E adalah alpha-tokoferol, disamping juga gamma-tokoferol. Sebuah studi dalam Journal of National Cancer Institute menemukan bahwa risiko kanker prostat turun secara signifikan dengan tingkat tinggi vitamin E. Diketahui bahwa pria dengan tingkat alfa-tokoferol yang tinggi dalam darah, 51 persen lebih rendah mengembangkan kanker prostat. Sementara orang yang tinggi tingkat gamma-tokoferol dalam darah, 43 persen lebih rendah terkena penyakit tersebut.
Sumber: Kacang-kacangan, minyak sayur, minyak gandum, sayuran hijau.
6. Karotenoid
Karetenoid adalah mikronutrien larut dalam lemak, yang dikenal dengan sebutan beta-karoten (yang dapat dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh). Mikronutien ini dipercaya ampuh melawan radikal bebas, menghambat dan mencegah kanker serviks, paru-paru, prostat, usus besar, endometrium dan kanker esofagus.
Sumber: jeruk, sayur dan buah berwarna hijau tua dan kuning, seperti kentang manis, aprikot, lobak, wortel, melon, labu dan tomat. Telur dan spirulina juga sumber yang baik.